Posted by : N.H.K Selasa, 25 Februari 2014


      Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.

     Roti pada awalnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di daerah barat (Eropa). Namun saat ini roti sudah menjadi bagian dari konsumsi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.


     Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu, pengembang/ yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti masih dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu berbeda dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai puncaknya, terutama di Benua Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya.



Reaksi Kimia Yang Terlibat Dalam Proses Pembuatan Roti


     Dalam pembuatan roti, ada tiga bahan utama yang berperan dalam reaksi kimia pada pembuatan roti, yaitu Tepung, Air, dan Ragi.

     Reaksi Tepung dengan Air
     Tepung yang merupakan bahan utama pembuatan roti akan bereaksi ketika ditambahkan air. Tepung yang merupakan pati atau amilum (C6H10O5) akan bereaksi dengan air (H2O) membentuk glukosa (C6H12O6). Berikut persamaan reaksinya:


(C6H10O5)n + n H2O → n C6H12O6

Glukosa hasil reaksi ini akan direaksikan lagi oleh Ragi.
     
     Reaksi Glukosa dengan Ragi
     Glukosa hasil reaksi tepung dan air kemudian direaksikan kembali oleh Ragi mereaksikan glukosa menjadi etanol dan gas karondioksida. Berikut persamaan reaksinya:

C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2

Gas Karbondioksida hasil reaksi ini yang menyebabkan roti memiliki pori-pori udara dan guten dari tepung terigu yang menyatukan gelembung-gelembung udara tersebut sehingga roti terbentuk. Dalam hal ini, roti merupakan sistem koloid yaitu buih padat.

     Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan campuran kasar. Meskipun secara makrokopis koloid tampak homogen, tetapi koloid digolongkan ke dalam campuran heterogen. Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak dapat disaring. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 100 nm. Sistem koloid terdiri atas terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium dispersi.

Cara Membuat Roti

a.      Alat dan Bahan
           Alat
o  Baskom
o  Oven
o  Loyang
o  Pengaduk adonan

Bahan
o  Tepung terigu 1 kg
o  Ragi instan (fermipan) 2 sendok teh
o  Mentega putih 70 gr
o  Telur 2 butir
o  Susu bubuk 50 gr
o  Gula 300 gr
o  Garam 15 gr
o  Air secukupnya

b.      Langkah Kerja
1. Mencampurkan tepung terigu, susu bubuk, ragi instan (fermipan), gula, dan garam ke dalam baskom.
2. Menambahkan telur ke campuran tepung, kemudian mengaduknya hingga rata.
3. Menambahkan air ke dalam adonan, kemudian mencampurkannya hingga kalis.
4. Memasukkan mentega putih ke dalam adonan dan terus mencampurnya hingga kalis.
5. Mendiamkan adonan yang sudah kalis selama 30-45 menit dengan menutupnya dengan plastic atau lap basah hingga mengembang.





6.  Membentuk adonan dan meletakannya diatas loyang yang sudah diolesi mentega.
7.      Memasukkan adonan ke dalam oven selama 20 menit.

8.      Roti siap disajikan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 ~Let's Learn Japanese and Korean~ - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -